Monday, May 02, 2011

Tewasnya Osama Simbol Kegagalan Amerika Serikat?


AS akhirnya berhasil memusnahkan target mereka. Namun hal ini berarti sia-sia negara ini berperang, mengobrak-abrik sebuah negara dan menghabiskan miliaran dolar.

Serangan AS ke Afghanistan yang dilakukan pada 7 Oktober 2001 itu merupakan respons AS atas serangan 11 September, tahun yang sama. Serangan itu diklaim didalangi oleh kelompok teroris Al Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden.

Sebagaimana diketahui, perang bukanlah hal yang mudah dan tentunya, mahal. AS harus merogoh kocek hingga US$300 juta per hari untuk menghidupi pasukannya di Afghanistan serta menjalankan misi-misi militer penting.

Afghanistan dijadikan tujuan karena kelompok Al Qaeda diduga bersembunyi di negara ini. Benar saja, setelah AS menyerang, Osama dan antek-anteknya langsung melarikan diri. Mereka dikatakan bersembunyi di perbukitan, di perbatasan Afghanistan-Pakistan.

Misi ini terus dijalankan, Osama dan anak buahnya terus dicari. Hal ini membuahkan hasil, tepat pada 1 Mei 2011. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengumumkan Amerika berhasil membunuh Osama di daerah Abbotabad, Islamabad.

Sineas AS yang pernah membuat dokumenter tragedi 9/11, Fahrenheit 9/11 berkomentar mengenai hal ini. “Mission accomplished,” demikian tulis Moore di situs resminya. Namun selanjutnya, ia menambahkan komentar yang agak pedas.

Osama bin Laden terbunuh di sebuah mansion (bukan gua) di Pakistan (bukan Irak atau Afghanistan) setelah sebuah serangan kecil di negara itu yang BUKAN medan perang AS,” tulis Moore. Ia menentang klaim pemerintah selama ini, yang tergambar dari kata-kata di dalam kurung.

Saat peringatan ke-9, Moore secara kontroversial menyatakan sebuah hal yang bisa memukul intelijen AS. “Setahu saya, Osama itu orang kaya. Orang kaya tak mungkin tinggal di dalam gua selama 9 tahun. Osama itu, jika tidak mati maka ia bersembunyi di sebuah tempat yang dilindungi uangnya.”
Sumber Artikel ►

0 comments:

Post a Comment